nusakini.com-- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan para santri pondok pesantren akan pentingnya ilmu dan agama. Menurutnya, ilmu tanpa agama akan merendahkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya, beragama tanpa dilandasi ilmu juga berpotensi membuat seseorang menjadi fanatik buta. 

"Kita butuh ilmu pengetahuan dalam menjalankan nilai-nilai agama. Ilmu tanpa agama akan bahaya, agama tanpa ilmu, akan celaka. Jadi keduanya harus seimbang," tegas Menag saat meresmikan Masjid Fajar Falah Darurrochman yang berada dalam komplek Pondok Pesantren Asrama Pelajar Islam (API) ASRI Tegalrejo, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah, Rabu (26/10). 

Menag berharap, Masjid Fajar Falah yang didirikan di tengah-tengah pondok pesantren dengan lebih dari 3 ribu santri ini, tidak sekedar menjadi tempat bersujud, namun juga majelis ilmu dan tempat kegiatan bermanfaat lainnya. Apalagi, lanjut Menag, Ponpes mempunyai sejarah panjang dalam menanamkan nilai-nilai Islam di Bumi Nusantara dengan baik dan sukses. 

"Semoga Masjid ini tidak hanya menjadi tempat sujud, namun juga menjadi tempat mendalami ilmu dan pengetahuan. Mari makmurkan masjid agar mendatangkan keberkahan bagi kita," ajak Menag 

Di hadapan para pengasuh dan santri PP API ASRI Tegalrejo, Menag menjelaskan bahwa Indonesia adalah Negara majemuk, baik suku, bahasa, dan agama. Menurutnya, keberagaman menjadi salah satu ciri khas Indonesia. "Sebagai santri, kita harus memahami, bagaimana agar Islam dan keindonesiaan ini bisa senantiasa menyatu dalam satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan," pesan Menag. 

"Warga negara yang baik adalah wujud dari keberislaman yang baik pula. Karenanya, kita wajib menjadi muslim yang baik di satu sisi, di sisi lain, harus pula menjadi warga negara yang baik," sambungnya. 

Peresmian Masjid Fajar Falah ini dihadiri keluarga Besar Ponpes API ASRI, Bupati Magelang, Kakanwil Kemenag Jateng, Kakankemenag DIY, para sesepuh, kiai, wali santri dan masyarakat umum.(p/ab)